Kamis, 28 Juni 2012

Appendicitis


Pendahuluan

Apendiks disebut oleh masyarakat sebagai usus buntu. Peradangan akut apendiks memerlukan tindakan bedah segera untuk mencegah komplikasi yang umumnya berbahaya.

Anatomi

Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjang ± 10 cm ( antara 3-15cm), dan berpangkal di sekum. Lumennya sempit di bagian proksimal dan melebar di bagian distal. Sedangkan pada bayi, apendiks berbentuk kerucut, lebar pada pangkalnya dan menyempit ke arah ujungnya (hal ini mungkin menjadi sebab rendahnya insidens apendisitis pada usia ini).

FRAKTUR FEMUR


DEFINISI

Fraktur adalah suatu diskontinuitas struktur tulang. Diskontinuitas dapat berupa suatu retakan bahkan sampai suatu patahan yang komplit dan terjadi pergeseran tulang. Apabila tidak ada luka yang menghubungkan fraktur dengan udara luar atau kulit diatasnya masih utuh ini disebut fraktur tertutup, sedangkan bila terdapat luka yang menghubungkan tulang yang fraktur dengan udara luar atau kulit tidak intak disebut fraktur terbuka. Diskontinuitas tulang femur dapat disebabkan oleh trauma langsung, kelelahan otot, kondisi-kondisi tertentu seperti degenerasi tulang / osteoporosis.

Rabu, 20 Juni 2012

Dermatitis Kontak Iritan

I.          PENDAHULUAN

Dermatitis merupakan reaksi inflamasi terhadap berbagai faktor eksogen maupun endogen, menimbulkan klinis yang polimorfik (eritema, edema, papula, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal, yang melibatkan epidermis dan dermis. Dermatitis kontak adalah inflamasi akut maupun kronik yang disebabkan oleh bahan/substansi yang menempel pada kulit. Dikenal dua macam dermatitis kontak yaitu dermatitis kontak alergik (DKA) dan dermatitis kontak iritan (DKI). DKA adalah suatu dermatitis kontak yang terjadi pada seseorang yang telah mengalami sensitisasi terhadap suatu alergen. Sedangkan DKI merupakan reaksi inflamasi kulit non-imunologik, sehingga kerusakan kulit terjadi langsung tanpa proses sensitisasi. Menurut penelitian yang dilakukan di RSCM Jakarta prevalensi dermatitis kontak adalah 3,07% dan jumlah kasus DKI lebih besar daripada DKA.

Scabies

Dalam bahasa jawa skabies disebut juga dengan "gudikan". Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei.

I.              Epidemiologi dan Etiologi

Onset penyakit biasanya pada anak-anak < 5 tahun, dewasa muda yang mendapatkan infeksi S. scabiei dari kontak tubuh.

Etiologi dari penyakit ini adalah Sarcoptes scabiei varian hominis. Tumbuh dan berkembang pada kulit manusia. S. scabiei dalam segala siklus kehidupan akan membentuk terowongan dalam epidermis sesaat setelah kontak, terowongan yang dibuat lebih dangkal dari stratum granulosum, S. scabiei juga akan menyimpan kotorannya dalam terowongan. S. scabiei betina akan meletakkan telurnya dalama terowongan saat siang hari sedangkan malam hari akan membuat terowongan dengan kecepatan 2-3 mm dalam sehari. Telur menetas dalam 72-96 jam.

Cutaneus Larva Migran


Cutaneus larva migran disebut juga dengan creeping eruption, dermatosis linearis migrans dan sandworm disease. Istilah ini digunakan untuk kelainan kulit yang merupakan peradangan berbentuk linear atau berkelok-kelok, menimbul dan progresif, yang disebabkan oleh invasi cacing tambang yang berasal dari anjing atau kucing.

Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak terutama yang sering berjalan tanpa alas kaki, atau yang sering berhubungan dengan tanah dan pasir. Penyakit ini banyak terjadi didaerah tropis dan subtropis yang hangat dan lembab. Di Indonesia ini masih banyak ditemukan kelainan kulit ini.

Selasa, 19 Juni 2012

Batu Saluran Kencing


Batu saluran kencing terbentuk oleh pengendapan berbagaimacam larutan dalam saluran kencing. Batu tersebut mengandung calcium oxalate (60%), triple phosphate stone (campuran kalsium, phosphate dan ammonium) (30%), asam urat (5%) dan sistein (1%).

Trauma Inhalasi

Etiologi

Kebanyakan trauma inhalasi terjadi akibat kerusakan langsung pada permukaaan epitel yang dapat menyebabkan iritasi dan inflamasi pada saluran pernafasan. Trauma inhalasi disebabkan oleh berbagai inhalan. Inhalan dibedakan atas 4 macam yaitu:

Terapi non-farmakologi Diabetes Mellitus


Selain dengan obat-obatan, penanganan Diabetes mellitus atau penyakit gula membutuhkan pendekatan dari sisi lain yaitu dari gaya hidup meliputi perencanaan makan dan latihan jasmani.
Perencanaan Makan
Standar yang dianjurkan untuk penderita Diabetes Mellitus adalah makanan dengan komposisi:
-          Karbohidrat 60-70%
-          Protein 10-15%
-          Lemak 20-25%
Jumlah kandungan kolesterol dianjurkan <300 mg/hari> Diusahakan lemak berasal dari sumber asam lemak tidak jenuh (MUFA= Mono Unsaturated Fatty Acid), dan membatasi PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) dan lemak jenuh. Jumlah kandungan serat kurang lebih 25 gram terutama serat yang larut.
Jumlah Kalori basal per hari:
-          Laki-laki          : 30 kal/kg BB ideal
-          Perempuan      : 25 kal/kg BB ideal
Penyesuaian (terhadap kalori basal per hari) :
-          Status Gizi :
·         BB gemuk       : -20%
·         BB lebih          : -10%
·         BB kurang       : +20%
-          Umur >40 tahun          :  -5%
-          Stres metabolik                       : + (10-30%)
-          Aktivitas :
·         Ringan             : +10%
·         Sedang                        : +20%
·         Berat               : +30%
-          Hamil :
·         Trimester I,II               : +300 kal
·         Trimester III/laktasi    : +500 kal
Penentuan Berat Badan (rumus Broca):
BB ideal = (tinggi badan-100)-10% *
*) pada pria <160 cm dan wanita < 150 cm tidak perlu dikurangi 10%
à        BB kurang       : <90% BB ideal
            BB normal       : 90-110% BB ideal
            BB lebih          : 110-120% BB ideal
            Gemuk                        : >120 BB ideal
Latihan Jasmani
Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan teratur (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit).
Prinsip latihan adalah :
-          Continuous
-          Rythmical
-          Interval
-          Progressive
-          Endurance

FIBROADENOMA MAMMAE

I.              Definisi

Fibroadenoma mammae adalah suatu neoplasma jinak yang berbatas tegas, padat, berkapsul. Merupakan lesi payudara paling umum pada wanita berusia dibawah 25 tahun, sebagian besar (80%) bersifat tunggal. Biasanya bentuk neoplasma ini tampil sebagai massa payudara yang bersifat mobile, tidak nyeri, kenyal seperti karet berukuran 1-4cm.