Selasa, 19 Juni 2012

FIBROADENOMA MAMMAE

I.              Definisi

Fibroadenoma mammae adalah suatu neoplasma jinak yang berbatas tegas, padat, berkapsul. Merupakan lesi payudara paling umum pada wanita berusia dibawah 25 tahun, sebagian besar (80%) bersifat tunggal. Biasanya bentuk neoplasma ini tampil sebagai massa payudara yang bersifat mobile, tidak nyeri, kenyal seperti karet berukuran 1-4cm.
Benjolan dapat dipengaruhi oleh hormon dan dapat berfluktuasi dalam diameter yaitu ± 1 cm dibawah pengaruh estrogen pada saat menstruasi normal, kehamilan, laktasi atau penggunaan kontrasepsi oral. Pertumbuhan dapat jelas terlihat selama kehamilan atau laktasi. Terapi FAM dengan cara biopsi eksisi dan jarang regresi involusional. Penampilan makroskopik berbeda dari tumor payudara lainnya, pada FAM tepi benjolan tajam dan permukaan potongannya putih keabu-abuan sampai merah muda dan homogen. Secara histologi ada susunan lobus perikanalikuler yang mengandung stroma padat dan epitel proliferatif. Varian FAM bisa memperlihatkan proliferasi epitel yang jelas dari kelenjar dan epitel sekresi.



II.           Etiologi dan Faktor Predisposisi

FAM merupakan penyakit payudara tersering kedua yang menyebabkan benjolan di payudara. Muncul paling sering pada usia antara 20-35 tahun, fibroadenoma mammae jarang terdapat pada pada wanita setelah menopause. Lesi-lesi ini dapat tumbuh lambat selama kehamilan.



III.          Patogenesis

Belum ada patogenesis yang pasti dari fibroadenoma tetapi dapat dikaitkan dengan rangsangan hormon estrogen yang tinggi. Pada masa remaja, fibroadenoma mammae bisa terdapat dalam ukuran yang besar. Pertumbuhan bisa cepat sekali selama kehamilan dan laktasi atau menjelang menopause, saat rangsang estrogen yang tinggi.



IV.         Manifestasi Klinis

Fibroadenoma mammae biasanya tidak menimbulkan gejala dan ditemukan secara kebetulan. Pada 10-15% kasus, fibroadenoma mammae bersifat majemuk. Benjolannya bersifat keras, kenyal, dan tidak nyeri tekan, bulat, berbatas tegas dan pada palpasi terkesan mobile. Pemikiran kita yang pertama, adalah untuk membedakan fibroadenoma dengan kanker. Diperlukan eksisi tumor, atau memastikan diagnosa dengan aspirasi jarum halus. Resiko utama adalah, bila fibroadenoma yang tidak tereksisi bertumbuh dan menimbulkan nyeri, khususnya selama kehamilan. Umumnya tidak ditemukan adanya kanker yang tumbuh menginvasi fibroadenoma, dan pula sangat jarang (satu per seribu) untuk menemukan kanker yang berasal dari jaringan fibroid (sebagian besar karena kanker in situ). Karena resiko kanker meningkat menjadi 1 dalam 30, kemungkinan adanya kanker pada fibroadenoma menjadi lebihsedikit, dari pada tidak adanya fibroadenoma.

V.            Penegakan Diagnosis

Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan pemeriksaan fisik, dengan mammography atau USG, dengan Fine Needle Aspiration Cytology (FNAC).

Pada pemeriksaan fisik diperiksa benjolan yang ada dengan inspeksi pada saat berbaring, duduk, dan membungkuk apakah terlihat benjolan, kerutan pada kulit payudara (peau d’orange), dan dengan palpasi pada daerah tersebut, dari palpasi itu dapat diketahui ukurannya, jumlahnya, apakah mobil atau tidak, kenyal atau keras, bernodul atau tidak, dan mengeluarkan cairan dari putting susu atau tidak.

Mammography digunakan untuk membantu diagnosis, mammography sangat berguna untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 atau 70 tahun, sedangkan pada wanita usia muda tidak digunakan mammography, sebagai gantinya digunakan USG, hal ini karena fibroadenoma pada wanita muda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik bila menggunakan mammography.

Mammography merupakan suatu teknik pemeriksaan soft tissue. Adanya proses keganasan akan memberikan tanda-tanda primer dan sekunder. Tanda primer yaitu jaringan berfibrosis reaktif, comet sign, adanya perbedaan yang nyata ukuran VE dan rontgenologik dan adanya mikrokalsifikasi. Tanda-tanda sekunder berupa retraksi, penebalan kulit, bertambahnya vaskularisasi, perubahan posisi palpila dan areola adanya bridge of tumor, keadaan daerah dan jaringan fibroglanduler tidak teratur, infiltrasi dalam jaringan lunak di belakang mammae dan adanya metastis ke kelenjar. Mammografi ini dapat mendeteksi tumor-tumor yang secara palpasi tidak teraba, jadi sangat baik untuk diagnosis dini dan screening. Hanya saja untuk skrining masal cara ini adalah cara yang mahal dan dianjurkan digunakan secara selektif saja misalnya pada wanita dengan adanya faktor resiko. Ketetapan 83-95%, tergantung dari teknis dan ahli radiologinya.

Dengan pemeriksaan USG hanya dapat dibedakan lesi solid dan kistik pemeriksaan lain dapat berupa: termografi, xerografi. Dilakukan untuk mencari jauhnya ekstensi tumor atau mencari metastasis jauh. Pemeriksaan ini umumnya hanya dilakukan apabila diperlukan (atas indikasi) pemeriksaan laboratorium untuk melihat toleransi penderita, juga dapat melihat kemungkinan adanya metastasis misalnya alkali fosfatase.

Pada FNAC kita akan mengambil sel dari fibroadenoma dengan menggunakan penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada suntikan. Dari alat tersebut kita dapat memperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma, lalu hasil pengambilan tersebut dikirim ke laboratorium patologi anatomi (PA) untuk diperiksa di bawah mikroskop apakah terdapat sel-sel ganas atau tidak.

Dibawah mikroskop tumor tersebut tampak seperti berikut :

a.       Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa) dan berasal dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-lobus

b.      Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk bulat (perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler)

c.       Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek uniform



VI.         Penatalaksanaan dan Prognosis

Terapi fibroadenoma mammae adalah eksisi dengan anastesi lokal. Bila penderita muda dengan lesi kecil, diagnosa dapat ditegakkan dengan aspirasi jarum halus, bila penderita tidak menginginkan biopsi dengan eksisi. (samapai kini belum ada publikasi ilmiah tentang penyelidikan terhadap fibroadenoma, yang tetap dibiarkan tanpa tindakan, hal ini harus diberitahukan kepada penderita yang menolak pembedahan). Fibroadenoma yang lebih besar (lebih dari 2 cm) harus diangkat, karena dapat menyebabkan nyeri, dan dapat bertumbuh terus.

 Prognosis dari fibroadenoma mammae adalah baik, bila diangkat dengan sempurna, tetapi bila masih tertapat jaringan sisa pada saat operasi dapat kambuh kembali.


13 komentar:

  1. Terima kasih atas informasinya,
    by the way
    untuk kasus FAM saya mencoba terapinya dengan melakukan massage pada kedua payudara dengan arah dari dalam ke luar.
    Alhamdulillah beberapa kasus terjadi pengecilan ukuran dan akhirnya menghilang.
    Bagaimana tanggapan Bu Elita

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk massage bagaimana ya??
      Saya didiagnosis FAM..
      Agak "horor" klo untuk operasi, bisa dbantu bagaimana terapinya??

      Hapus
    2. di terapi dengan milagros mbak, saya sembuh tanpa operasi. info lebih lanjut bisa chat dgn saya.

      Hapus
  2. terimakasih infonya, saya sempat galau, karena anak perempuan saya yang baru umur 8 thn, didiagnosis FAM pada payudara sebelah kirinya. saya sempat bingung, apakah anak usia 8 thn dapat terkena FAM ? Tapi kata dokter spesialis kulit & kelamin (waktu itu anak saya sedang terserang penyakit kulit & berobat ke dokter tsb), lebih baik dikonsultasikan ke dokter bedah Onkologi dan di USG untuk memastikan hal tsb. Tolong dong infonya. Tksh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mbak hal tsb bisa di sembuhkan tanpa operasi, Alhamdulilah saya sembuh tanpa harus opersi, ada pengobatan alami tanpa kimia yg bisa menyembuhkannya. more info chat with me

      Hapus
  3. yang merasakan penyakit fibroadenoma mammae jangan risau, saya punya produk alami tanpa kimia sama sekali yg bisa menyembuhkannya tanpa harus operasi. saya sendiri yg mengalami dan alhamdulilah sembuh karnanya.

    BalasHapus
  4. Terapi defenitif (pasti) FAM satu2nya adalah operasi. Jika bisa sembuh tanpa operasi kemungkinan itu bukan FAM, bisa saja itu fibrokistik. Percayakanlah semua pengobatan kepada dokter, yang sudah jauh lebih berpengalaman dan jauh lebih aman. Jangan sia2kan hidup anda dengan mengkonsumsi yang belum terbukti EBM (evidance based medicine) nya. Operasi pengangkatan FAM sangat ringan, dengan bekas luka yang kecil, tidak nyeri menimbulkan nyeri setelah operasi, dirawat di rs 3-4 hari, setelah keluar rs langsung bisa beraktifitas seperti biasa. Dari pada minum yang enggak2, blm tentu aman untuk kesehatan anda, mungkin memang bisa anda sembuh dg mengkonsumsi hal2 tsb saat ini, tapi di kemudian hari bisa saja ada efek lain yang ditimbulkan. Be smart!

    BalasHapus
    Balasan
    1. saran yg bagus.. sepertinya saya juga memilih untuk itu

      Hapus
  5. jadi jelas perbedaan antara fibroadenoma mammae dan juga kanker payudara, makasih banyak ilmunya ya mbak, salam kenal

    BalasHapus