Gastroesophageal reflux adalah aliran
isi lambung menuju esofagus, merupakan proses normal pada anak-anak dan bayi
yang sehat, namun dapat menimbulkan kekhawatiran pada pengasuh.
Gastroesophageal reflux disease adalah aliran isi lambung menuju esofagus yang
menimbulkan keluhan dan komplikasi pada anak-anak dan bayi maupuun pada
pengasuhnya. Regurgitasi adalah aliran isi lambung menuju faring dan mulut
tanpa usaha, sedangkan muntah adalah ekspulsi isi lambung dengan usaha.
catatan kecil elita
hanya sebuah catatan kecil agar semua ini tidak segera terlupa...
Rabu, 28 November 2012
Kamis, 28 Juni 2012
Appendicitis
Pendahuluan
Apendiks disebut oleh masyarakat sebagai usus buntu. Peradangan akut apendiks
memerlukan tindakan bedah segera untuk mencegah komplikasi yang umumnya
berbahaya.
Anatomi
Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjang ± 10 cm ( antara
3-15cm), dan berpangkal di sekum. Lumennya sempit di bagian proksimal dan
melebar di bagian
distal. Sedangkan pada bayi, apendiks berbentuk kerucut, lebar pada pangkalnya
dan menyempit ke arah ujungnya (hal ini mungkin menjadi sebab rendahnya insidens apendisitis pada usia ini).
FRAKTUR FEMUR
DEFINISI
Fraktur adalah suatu diskontinuitas
struktur tulang. Diskontinuitas dapat berupa suatu retakan bahkan sampai suatu patahan
yang komplit dan terjadi pergeseran tulang. Apabila tidak ada luka yang
menghubungkan fraktur dengan udara luar atau kulit diatasnya masih utuh ini
disebut fraktur tertutup, sedangkan bila terdapat luka yang menghubungkan
tulang yang fraktur dengan udara luar atau kulit tidak intak disebut fraktur
terbuka. Diskontinuitas tulang femur dapat disebabkan oleh trauma langsung,
kelelahan otot, kondisi-kondisi tertentu seperti degenerasi tulang /
osteoporosis.
Rabu, 20 Juni 2012
Dermatitis Kontak Iritan
Dermatitis
merupakan reaksi inflamasi terhadap berbagai faktor eksogen maupun endogen,
menimbulkan klinis yang polimorfik (eritema, edema, papula, vesikel, skuama,
likenifikasi) dan keluhan gatal, yang melibatkan epidermis dan dermis.
Dermatitis kontak adalah inflamasi akut maupun kronik yang disebabkan oleh bahan/substansi
yang menempel pada kulit. Dikenal dua macam dermatitis kontak yaitu dermatitis
kontak alergik (DKA) dan dermatitis kontak iritan (DKI). DKA adalah suatu
dermatitis kontak yang terjadi pada seseorang yang telah mengalami sensitisasi
terhadap suatu alergen. Sedangkan DKI merupakan reaksi inflamasi kulit
non-imunologik, sehingga kerusakan kulit terjadi langsung tanpa proses
sensitisasi. Menurut penelitian yang dilakukan di RSCM Jakarta prevalensi
dermatitis kontak adalah 3,07% dan jumlah kasus DKI lebih besar daripada DKA.
Scabies
Dalam bahasa jawa skabies disebut juga dengan "gudikan". Skabies merupakan penyakit kulit yang
disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei.
I.
Epidemiologi
dan Etiologi
Onset penyakit
biasanya pada anak-anak < 5 tahun, dewasa muda yang mendapatkan infeksi S. scabiei dari kontak tubuh.
Etiologi
dari penyakit ini adalah Sarcoptes
scabiei varian hominis. Tumbuh dan berkembang pada kulit manusia. S. scabiei dalam segala siklus kehidupan
akan membentuk terowongan dalam epidermis sesaat setelah kontak, terowongan
yang dibuat lebih dangkal dari stratum granulosum, S. scabiei juga akan menyimpan kotorannya dalam terowongan. S. scabiei betina akan meletakkan telurnya
dalama terowongan saat siang hari sedangkan malam hari akan membuat terowongan
dengan kecepatan 2-3 mm dalam sehari. Telur menetas dalam 72-96 jam.
Cutaneus Larva Migran
Cutaneus
larva migran disebut juga dengan creeping eruption, dermatosis linearis migrans
dan sandworm disease. Istilah ini digunakan untuk kelainan kulit yang merupakan
peradangan berbentuk linear atau berkelok-kelok, menimbul dan progresif, yang
disebabkan oleh invasi cacing tambang yang berasal dari anjing atau kucing.
Penyakit
ini sering terjadi pada anak-anak terutama yang sering berjalan tanpa alas
kaki, atau yang sering berhubungan dengan tanah dan pasir. Penyakit ini banyak
terjadi didaerah tropis dan subtropis yang hangat dan lembab. Di Indonesia ini
masih banyak ditemukan kelainan kulit ini.
Selasa, 19 Juni 2012
Batu Saluran Kencing
Batu
saluran kencing terbentuk oleh pengendapan berbagaimacam larutan dalam saluran
kencing. Batu tersebut mengandung calcium oxalate (60%), triple phosphate stone
(campuran kalsium, phosphate dan ammonium) (30%), asam urat (5%) dan sistein
(1%).
Langganan:
Postingan (Atom)