Batu
saluran kencing terbentuk oleh pengendapan berbagaimacam larutan dalam saluran
kencing. Batu tersebut mengandung calcium oxalate (60%), triple phosphate stone
(campuran kalsium, phosphate dan ammonium) (30%), asam urat (5%) dan sistein
(1%).
Epidemiologi
Laki-laki
lebih banyak terkena batu saluran kencing daripada perempuan. Prevalensiya ±3%.
Patogenesis
·
Hipelkalsiuria
: 65% pasien mempunyai hiperkalsiuria idiopatik.
·
Teori
nukleasi : sebuah kristal atau benda asing sebagai nukleus dalam proses
kristalisasi pada urin yang mengalami supersaturasi.
·
Teori
matriks batu : protein matriks yang disekresikan oleh sel tubular bekerja
sebagai pemacu kristalisasi pada urin yang mengalami supersaturasi.
·
Dehidrasi
·
Infeksi
: batu staghorn triple phosphate
dibentuk oleh aksi organisme yang memproduksi urease (Proteus, Klebsiella),
yang memproduksi ammonia sehingga urin menjadi basa. Schistomiasis merupakan
predisposisi batu vesica urinaria dan juga kanker.
Patologi
Batu
staghorn berukuran besar, mengisi pelviks dan kaliks renalis dan menyebabkan
pyelonefritis yang kambuh-kambuhan dan kerusakan parenkim ginjal.
Batu
jenis lain yang lebih kecil bervariasi ukurannya mulai dari 1-2 cm. Batu
tersebut menyebabakan obstruksi saluran kencing biasanya adalah ureter. Batu
pada kaliksbiasanya menyebabkan
hematuria, batu pada vesica menyebabkan menyebabkan infeksi.
Manifestasi Klinis
Batu
kaliks biasanya asimptomatik.
Batu
staghorn menyebabkan nyeri pada regio flank dan saluran kencing bagian atas.
Batu
ureter menyebabkan nyeri kolik yang menjalar dari loin ke groin dan kescrotum
atau labia dengan hematuria makro ataupun mikro.
Batu
vesica muncul dengan sumbatan aliran urin yang tiba-tiba, nyeri perineal dan
nyeri pada ujung penis.
Pemeriksaan Penunjang
·
Darah
rutin, urin rutin, creatinin serum, kalsium, fosfat, asam urat
·
Urinalisis
·
Kultur
urin
·
Foto
polos abdomen
·
IVP
·
Renografi
Penatalaksanaan
Hal
yang paling penting dalam penatalaksanaan batu saluran kencing adalah:
Antinyeri
untuk nyeri kolik.
Intake
cairan yang tinggi.
80%
batu akan keluar secara spontan. Batu berukuran <4mm akan lolos sedangkan
batu >6mm tidak dapat keluar.
Indikasi
untuk intervensi adalah:
-
batu
ginjal: simptomatik, obstruksi, obstruksi, staghorn
-
batu
ureter: gagal untuk keluar, batu yang ukurannya besar, obstruksi, infeksi
-
batu
vesica: untuk mencegah komplikasi
Prosedur intervensi:
-
ESWL
untuk batu yang ukuran kecil atau medium
-
Percutaneus
nephrolithotomy untuk batu ureter bagian proksimal
-
Contact
lithotrypsy
-
Open
surgery : ureterolithotomy, nephrolithotomy
-
Mechanical
lithotrypsy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar